Selasa, 25 Februari 2014
Mengenai padang rumput
Pengertian Padang Rumput
Padang rumput adalah dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau) yang umumnya ditumbuhi rumput pendek.Padang rumput menjadi istilah di kehutanan yang tidak asing meski terdapat berbagai macam kata yang berkaitan dengan hutan. Padang rumput sendiri terletak di daerah yang memiliki musim kering yang panjang dan musim penghujan yang pendek. Hal ini dapat dilihat di kawasan Indonesia seperti Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Biasanya padang rumput terletak di daerah yang memiliki ketinggian sekitar 900-4000m diatas permukaan laut.
.Padang rumput ini terjadi secara alami disebabkan adanya cuaca yang mempengaruhi rendahnya curah hujan. Curah hujan yang rendah mengakibatkan tumbuhan kesulitan untuk menyerap air, sehingga tumbuhan yang dapat bertahan ialah rumput. Seperti diketahui bahwa rumput dapat hidup dan beradaptasi dalam keadaan tanah yang kering. Oleh karena itu tumbuhan rumput lebih banyak tumbuh dibandingkan dengan tumbuhan yang lain.
Padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Savana merupakan padang rumput yang dipenuhi beberapa jenis pohon yang menyebar, biasanya terletak di wilayah tropis dan subtropics
Pengertian
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas atau bisa juga diartikan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut. Oleh karena itu biasanya bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah tersebut salah satunya adalah padang rumput.
Padang rumput terdiri atas steppa dan prairi. Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi rumput-rumputan pendek. Istilah steppa digunakan untuk menyebutkan padang rumput di Eurasia. Adapun padang rumput tinggi di Amerika Utara dinamakan prairi yang didominasi oleh jenis padang rumput Indian Grasses. Di Argentina disebut pampa dan di Hongaria disebut puszta.
Ciri-ciri padang rumput
• Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hujannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
• Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
• Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
• Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti di Amerika Utara, rumputnya mencapai 3 m, misalnya: rumput-rumput bluestem dan India Grasses.
• Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
• Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
• Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
• Daerah padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika
1. Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
2. Proses Terbentuknya
Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan cuaca tepatnya oleh rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.
.
Ekosistem Padang rumput
Di bumi, ada berbagai macam jenis ekosistem, salah satunya adalah ekosistem padang rumput. Ekosistem ini terbentuk pada daerah tropik maupun subtropik yang memiliki curah hujan di sekitar 25-30 cm/tahunnya. Di Indonesia, ekosistem padang rumput ini bisa ditemukan di pulau Nusa Tenggara, khususnya bagian timur.
Awal terbentuknya ekosistem ini adalah dari kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman/rumput secara luas. Rumput yang melimpah ini akhirnya menarik hewan-hewan pemakan rumput dan kelompok hewan ini pun tinggal di sana. Banyaknya hewan herbivora ini lalu menarik hewan pemangsa (karnivora) untuk ikut datang dan menyerang hewan-hewan pemakan rumput tersebut. Rantai makanan ini terus berputar sehingga terbentuklah ekosistem padang rumput.
Komponen Pendukung Ekosistem Padang Rumput
Komponen dalam eksosistem terbagi menjadi dua bagian, yakni komponen abiotik dan komponen biotik. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
a. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen dalam ekosistem yang berasal dari benda tak hidup atau benda mati. Komponen tersebut adalah komponen fisik dan komponen kimia yang dijadikan media atau subtrat sebagai temapt berlangsunganya hidup. Lebih tepatnya komponen abiotik merupakan temat tinggal atau lingkungan dimana komponen biotik hidup.
Komponen abiotik sangat bervariasi dan beragam. Komponen ini dapat berbentuk benda organik, senyawa anorganik, dan juga hal-hal yang mempengaruhi pendistribusian organisme. Berikut adalah komponen abiotik yang mepengaruhi ekosistem padang rumput.
1. Suhu udara
Suhu udara mempengaruhi setiap proses yang terjadi pad amakhluk hidup. Sebagai contoh adalah penggunaan energi yang dihasilkan oleh tubuh meregulasi suhu tubuhnya.
2. Air
Air memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan makhluk yang ada di bumi. Tanpa adanya air semua makhluk hidup yang ada mati.
3. Garam
Keberadaan garam mampu mempengaruhi suatu organisme dalam proses osmosis. Ada beberapa organisme yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dengan kandungan garam yang tinggi.
4. Tanah dan batu
Karakteristik yang ada pada tanah mampu memberikan pengaruh terhadap penyebaran organisme yang ada berdasarkan kandungan yang ada pada tanah dan batu tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tersebut adalah pH tanah dan struktur fisik tanah serta kondisi mineral yang dikandung oleh tanah.
5. Cahaya matahari
Tidak dapat dipungkiri bahwa sinar matahari merupakan satu-satunya energi yang memberikan kehidupan bagi organisme yang hidup di bumi ini. Salah satu contohnya adalah pada proses fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan. Tanpa adanya fotosintesi maka tumbuhan tidak bisa hidup. Padahal tumbuhan merupakan produsen bagi organisme lainnya yang tidak dapat digantikan oleh yang lainnya.
6. Iklim
Iklim merupakan kondisi cuaca suatu daerah dalam jangka waktu yang lama. Iklim menentukan tingkat toleransi kehidupan suatu organisme.
b. Komponen Biotik
Komponen biotik adalah komponen dalam ekosistem yang berupa organisme atau makhluk hidup. Komponen biotik dalam ekosistem merupakan komponen yang selain komponen abiotik.
Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput. Berikut adalah komponen biotik yang ada di ekosistem padang rumput.
Organisme autotrof
Organisme ini adalah jenis organisme yang bisa membuat atau menyintesa makanan sendiri mengandalkan cahaya matahari, air dan komponen udara sekitar. Organisme autotrof pada ekosistem yang ada di padang rumput adalah tanaman atau rumput. Rerumputan ini pun hidup beradaptasi dengan kelembaban lingkungan yang memiliki curah hujan yang tidak teratur.
Organisme heterotrof
Organisme kedua ini adalah jenis organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Karena tidak mampu menghasilkanan sendiri maka organisme heterotof mengfungsikan organisme lain sebagai makanannya. Dalam hal ini adalah organisme autotrof yang difungsikan sebagai makanan bagi organisme heterotof.
Organisme jenis ini adalah hewan pemakan rumput yang ada di padang rumput. Hewan tersebut adalah seperti zebra, rusa, kanguru, bison, dan kuda. Hidup hewan ini bergantung pada rumput-rumput yang hidup di sekitar mereka.
Organisme heterotrof yang lain adalah hewan pemangsa yang menjadi konsumen kedua setelah hewan pemakan rumput. Hewan yang menjadi organisme heterotof tingkat kedua seperti singa, anjing liar, ular, dan manusia. Hewan pemangsa yang berkeliaran di padang rumput ini menggantungkan hidup pada hewan-hewan pemakan rumput yang menjadi target mangsa mereka.
Tidak hanya hewan pemangsa saja yang menjadi organisme autotrof. Manusia juga termasuk dalam organisme autotrof tingkat ke dua karena manusia tidak mampu menghasilkan makanan sendiri. Namun manusia mampu menggunakan akalnya untuk memanipulasi makanan.
Pengurai
Komponen terakhir adalah dekomposer atau pengurai. Sebenarnya pengurai termasuk dalam organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak bisa membuat makanan sendiri. Tugas dari organisme yang satu ini adalah menguraikan bahan organik dari benda hidup yang sudah mati (misal: hewan mati, daun, batang pohon, dll).
Contoh dari pengurai pada ekosistem padang rumput ini adalah jamur dan bakteri. Mereka akan menyerap sebagian hasil penguraian dan membuang beberapa bahan sederhana untuk digunakan kembali oleh produsen (tanaman/rumput). Penggunaan yang dilakukan oleh produsen bermaksud sebagai tambahan makanan yang diperlukan oleh organisme autotrof untuk bertahan hidup.
Ekosistem padang rumput adalah bagian dari kehidupan, sudah selayaknya kita sebagai manusia ikut menjaga keseimbangan ekosistem ini. Misalnya, tidak sembarangan memburu hewan, baik pemakan rumput maupun hewan pemangsa seperti singa.
Perlu dijaga kestimbangan alam yang ada agar alam tetap dapat asri dan eksis hingga nanti. Memanfaatkan organisme atau makhluk yang ada dalam ekosistem pada rumput juga diperbolehkan asalakan dengan catatan bahwa hanya dimanfaatkan sewajarnya saja dan tidak mengarah pada terjadinya kerusakan.
Hal ini hanya akan menimbulkan putusnya rantai makanan, dan akan berakibat kacaunya ekosistem yang pasti merugikan manusia secara perlahan.
1. Flora dan fauna di padang rumput
Oleh karena porosita (wilayah terbuka) dan drainase (sistem perairan) yang cenderung tidak teratur, maka tanaman yang tumbuh di wilayah padang rumput juga terbatas. Tumbuhan yang masuk ke dalam ekosistem padang rumput ini didominasi rerumputan yang pendek antara lain grama, buffalo grasees dan masih banyak lagi lainnya. Meski demikian, padang rumput juga dihuni beberapa jenis tumbuhan, hanya saja oleh karena keberadaan rumput yang paling dominan sehingga ia disebut Padang Rumput.
Salah satu jenis tumbuhan unik yang ditemukan di wilayah padang rumput adalah akasia. Ia merupakan genus semak-semak dan juga pohon. Akasia pertama kali ditemukan di wilayah Afrika. Akasia dikenal dengan durinya. Tumbuhan akasia ini dibagi lagi ke dalam beberapa varian yang jumlahnya mencapai 1.300 spesies dan tersebar di seluruh dunia. Akasia banyak dijumpai tumbuh lebat di padang rumput. Ia memiliki ciri khas daun yang berukuran kecil. Akasia ini sangat bermanfaat dan bahkan pohonnya menjadi komoditas yang banyak dicari.
Sementara itu, hewan atau fauna yang menghuni ekosistem padang rumput cukup beragam. Biasanya mereka adalah hewan yang menjadikan rumput sebagai makanan utama. Misalnya saja domba, zebra, kuda liar, gajah. jerapah, dan masih banyak lagi lainnya. Oleh karena keberadaan hewan karnivora tersebut sehingga beberapa binatang pemangsa daging juga hidup di tempat ini. Hewan karnivora tersebut adalah cheetah, singa, anjing liar, serigala dan masih banyak lagi lainnya.
a. Stepa
Stepa adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau), stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek dan Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun. Di Indonesia, wilayah yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.
1. Ciri-ciri Fisik Bioma Stepa
a. Curah hujan relatif rendah dan tidak teratur, antara 25 – 50 cm/tahun,
b. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang
baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
c. Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
d. Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
e. Wilayah persebaran bioma Stepa meliputi Afrika, Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian barat, Argentina dan Australia.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pemebentukan Bioma Stepa
Steppa merupakan suatu wilayah yang ditumbuhi rumput-rumputan pendek. Terbentuknya padang rumput secara alami lebih banyak disebabkan rendahnya tingkat curah hujan, yakni hanya sekitar 30 mm/ tahun. Curah hujan yang rendah menyulitkan tumbuhan untuk menyerap air. Akibatnya, hanya jenis tumbuhan rumput yang dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan alam yang kering.
Pada ekosistem ini, kita akan menemukan beberapa jenis organisme yang mendukung terbentuknya ekosistem padang rumput, antara lain:
3. Flora dan Fauna yang Hidup
Flora
Tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput.
Fauna
Bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
4. Persebaran Bioma Padang rumput di dunia:
Wilayah persebaran padang rumput di daerah tropis terdapat di Afrika, Amerika Selatan, dan Australia Utara. Adapun di daerah iklim sedang terdapat di bagian barat Amerika Utara, Argentina, Australia, dan Eropa terutama Rusia Selatan dan Siberia.
b. Bioma Padang Rumput
Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.
• Bioma padang rumput
Sebuah padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Dipotong untuk jerami atau dimakan oleh ternak, domba atau kambing. Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
1. Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan
porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan,
puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.
-
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.
Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.
Pembagian Wilayah Padang Rumput
Secara geografi, penyebaran padang rumput ini terbagi di berbagai wilayah. Penyebaran yang berada di daerah tropis seperti di Afrika, Australia Utara dan Amerika Selatan. Sedangkan untuk penyebaran di daerah yang beriklim yaitu terutama terdapat di Rusia Selatan dan Siberia, selain itu juga di bagian barat Amerika Utara, Argentina, Australia dan Eropa. Padang rumput ini biasanya dihuni oleh hewan herbivora dan karnivora seperti rusa, kerbau, kanguru, harimau, dan sebagainya.
Jenis-jenis Padang Rumput
1. Stepa
Stepa adalah suatu dataran tanpa pohon (kecuali yang berada di dekat sungai atau danau), stepa umumnya ditumbuhi rumput pendek dan Stepa dapat berupa semi-gurun, atau ditutupi oleh rumput atau semak, atau keduanya, tergantung dari musim dan garis lintang. Istilah ini juga digunakan untuk menunjukkan iklim pada suatu daerah yang terlalu kering untuk menunjang suatu hutan, tapi tidak cukup kering untuk menjadi gurun.
Di Indonesia, wilayah yang dikenal banyak memiliki stepa adalah Nusa Tenggara Timur.
2.Sabana / Savanna
Savana merupakan bioma dari tropis. Terletak di daerah yang luas di Afrika, Asia, Australia dan Amerika Selatan. Di dalamnya tumbuhan serba dominan. Namun demikian, tidak kekurangan pohon, meskipun ini tersebar.
Dasar savana yang berlempung dan tahan air. Karakteristik sendiri bioma ini adalah alternasi dari rumput lembab dan kekeringan. rumput kering sangat tandus, karakteristik yang memfasilitasi penyebaran api. Api mudah membuat pertumbuhan rumput dan menahan perkembangan pohon, mempercepat mineralisasi dari tanah dan pertumbuhan tanaman yang beradaptasi dengan kondisi tersebut.
3.Prairi / Prairie
Prairi adalah padang rumput yang wilayah tanahnya datar, landai, atau berbukit terutama ditutupi oleh rumput tinggi dan tidak banyak pohon. Perintis yang pertama kali melihat padang rumput datar Amerika Tengah Barat disebut mereka 'laut rumput. "
prairi juga disebut salah satu jenis utama vegetasi alam atau bioma (lain termasuk hutan, semak gurun, dan tundra). Padang rumput adalah daerah di mana baik jumlah curah hujan tahunan rendah (10-20 inci) atau rumput tidak rata curah hujan musiman mendukung dan tanaman herba di atas pertumbuhan pohon. Dalam beberapa tempat, kondisi tanah atau geologi juga nikmat padang rumput atas jenis vegetasi. Padang rumput yang prairi ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.
4.Pampa
Pampa adalah bioma padang rumput yang memliki bentuk datar, Hal ini ditemukan terutama di Argentina dan meluas ke Uruguay. Kata Pampa berasal dari kata India Guaran tingkat polos.
Suhu rata-rata di Pampa adalah 18 ° C. Pampas memiliki 'matahari tinggi' atau musim kering di musim panas, yang di belahan bumi selatan pada bulan Desember. Angin berhembus sebagian besar waktu. Iklim di Pampas yang lembab dan hangat.
Ada beragam jenis ekosistem padang rumput, antara lain:
1. Padang rumput Alpen.
2. Padang rumput pantai.
3. Padang rumput gurun.
4. Padang rumput Prairie.
5. Padang rumput basah.
Beberapa wilayah yang terkenal oleh savananya antara lain Afrika, Amerika Tengah, dan Australia. Tapi rupanya, Indonesia juga punya beberapa padang savana yang tak kalah indahnya!
Inilah 4 padang savana terindah di Indonesia yang dihimpun detikTravel, Rabu (21/3/2012):
1. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
Taman Nasional Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Letaknya persis di sebelah utara Banyuwangi. Terlepas dari gunung yang memberinya nama Baluran, taman nasional ini juga punya beragam vegetasi seperti hutan bakau, hutan rawa, hingga hutan hujan tropis. Namun, padang savana mendominasi taman nasional seluas 250 kilometer persegi ini.
40% wilayah Taman Nasional Baluran diisi oleh padang savana luas, dengan jenis tanah aluvial dan vilkanik. Beragam jenis satwa pemakan rumput hidup di sini, seperti kerbau, kijang, dan rusa. Selain itu, ada pula banteng, kucing hutan, hingga macan tutul! Beberapa jenis burung langka juga hidup di sini, salah satunya Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus). Benar-benar mirip Benua Afrika ya?
Di sini Anda bisa menikmati pemandangan padang savana yang indah, sambil mengamati kehidupan satwa liar. Anda bisa menggunakan beberapa pos pengamatan seperti Batangan, Bekol, Semiang, Bama, dan Manting.
2. Savana Cikasur di Gunung Argopuro, Jawa Timur
Walaupun masih kalah pamor dengan gunung-gunung tertinggi di Indonesia seperti Semeru dan Kerinci, Gunung Argopuro punya banyak keunikan lain. Gunung dengan ketinggian 3.088 mdpl ini punya trek terpanjang di Indonesia. Selain itu, Argopuro juga terkenal dengan pemandangannya yang indah, termasuk padang savana yang tersebar di beberapa tempat.
Gunung Argopuro terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, diapit dari kejauhan oleh Gunung Semeru dan Gunung Raung. Butuh waktu kurang lebih 3 hari untuk bisa naik ke puncaknya, dikali dua jika termasuk perjalanan turunnya. Melelahkan, namun padang savana yang terhampar di beberapa tempat adalah obat pengusir lelah yang sangat manjur.
Beberapa tempat itu adalah Rawa Embik, Cisentor, Kaliangkek, serta puluhan tempat lain yang sangat indah! Cikasur adalah primadona gunung ini, berupa padang savana luas dengan sungai yang meliuk di tengah lembahnya. Ketika Anda melihat hamparan luas Cikasur dari atas bukit, imajinasi akan langsung menyergap pikiran Anda. Betapa tidak, Cikasur bagaikan alam mimpi jadi nyata.
Padang savana yang menghampar luas seakan tak ada habisnya. Pada musim hujan, ilalangnya menimbulkan gradasi hijau tua dan hijau muda yang sangat cantik dipandang mata. Kumpulan ilalang itu lalu menguning ketika musim kemarau tiba.
Kontur yang berbukit seakan menjadikan Cikasur sebuah gambar kartu pos yang tertangkap di sudut mata. Sungai yang meliuk di tengah lembahnya mengeluarkan suara gemuruh cukup keras. Perasaan tenang akan seketika menyergap tepat ketika Anda menginjakkan kaki di padang savananya.
Seringkali kabut juga menghadang, menimbulkan kesan mistis namun tetap menawan. Jika beruntung, Anda bisa menemukan kawanan burung merak!
3. Savana Sembalun di Gunung Rinjani, Lombok
Ketika Gunung Rinjani berdiri megah di hadapan mata, Anda bisa memilih satu di antara dua jalur pendakian. Ada jalur Senaru dan Sembalun yang jadi favorit para pendaki gunung. Namun jika memulai dari jalur Sembalun yang terletak di arah timur Rinjani, Anda akan disambut oleh padang savana sepanjang 6 kilometer.
Savana ini terbentang mulai basecamp Sembalun hingga Pos 3 di ketinggian 2.631 mdpl. Pemandangannya sangat menakjubkan, apalagi ketika cuaca cerah. Savana Sembalun inilah penyebab Rinjani juga dijuluki 'gunung pantai'. Hamparan savana seakan tak ada habisnya. Tanpa pohon, tanpa tempat berteduh. Namun, berada di savana ini akan membawa Anda ke alam lain. Seperti sebuah mimpi, berlarian di bukit yang bentuknya mirip halaman rumah serial Teletubbies.
Gunung Rinjani terletak di areal Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Ini adalah gunung kedua tertinggi di Indonesia, dengan puncak setinggi 3.726 mdpl. Karena padang savananya pula, Rinjani memegang predikat gunung paling cantik di Indonesia. Tak heran gunung ini menjadi tujuan wajib para pecinta alam.
4. Savana Oro-oro Ombo di Gunung Semeru, Jawa Timur
Sebagai gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, Semeru punya padang savana yang sangat indah. Warga lokal menyebutnya Oro-oro Ombo, yang memiliki arti 'padang rumput yang luas'. Tak tanggung-tanggung, luas keseluruhan padang savana ini mencapai 100 hektar!
Pohon pinus tumbuh subur di kawasan savana, menghasilkan panorama yang sangat indah layaknya dataran Eropa. Ketika musim hujan, Oro-oro Ombo menampakkan wujud terbaiknya. Hamparan savana hijau siap menerjang mata. Pada pagi hari, titik-titik embun menggelayut di dahan-dahan ilalang. Banyak pendaki bilang, Oro-oro Ombo adalah tempat menenangkan diri yang semaput karena banyak pikiran.
Setelah melewati padang luas ini, Anda akan memasuki kawasan Cemoro Kandang yang menjadi habitat beberapa jenis burung dan kijang.
SUMBER: dari Brosing internet dan kumpulan kajian buku perpustakaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
materinya bagus, izin referensi ya mbak mifta
BalasHapus